Budaya Sensor Mandiri



Budaya sensor mandiri adalah sebagaimana kita bisa mengontrol diri kita untuk tidak menonton/melihat yang tidak sepantasnya untuk kita lihat. Sekarang dunia perfilman dan pertelevisian telah menentukan kelayakan film berdasarkan umur penonton. Tapi, ada juga tayangan-tayangan yang bebas untuk diperrtontonkan tanpa memberi batasan umur penonton. Misakan tanyangan yang tidak memberikan batasan umur bagi penonton tersebut berisi tentang adegan dewasa, dan dilihat oleh anak-anak dibawah umur. Apa jadinya anak-anak di bawah umur yang melihat tayangan tersebut? Bisa saja mereka meniru adegan yang mereka lihat pada tayangan tersebut.

Orang tua menjadi peran utam dalam membatasi tayangan televisi yang ditonton anaknya. Tapi, ada juga anak-anak yang bisa menghindar dari pengawasan orang tuanya. Ada saja yang mereka lakukan agar orang tuanya tidak mengetahui apa yang mereka lihat di televisi ataupun media sosial lainnya. Itulah yang membuat Lembaga Sensor Film menekankan Budaya Sensor Mandiri. Tujuannya adalah untuk mengontrol diri kita untuk tidak menonton/melihat yang tidak sepantasnya untuk kita lihat dan kita dapat mengetahui tayangan-tayangan apa saja yang cocok untuk kita lihat sesuai dengan umur kita.

Ada juga tips-tips agar terhindar dari fitnah:

1. Jangan Gampang Terprovokasi Judul Berita

Jadi, setiap kali ada berita kita jangan hanya membaca dari judulnya dan mengambil kesimpulan sendiri dari judul berita tersebut. Tetapi, kita haru membaca isi berita itu sedetail mungkin dan sampai habis. Agar kita tahu yang sebenarnya berita tersebut.

2. Jangan Fast Reading

Membaca cepat sih boleh-boleh saja asalkan kita bisa memahaminya dengan cepat pula. Jangan kita membaca cepat tapi kita tidak bisa memahaminya dengan cepat pula. Nanti akhirnya kita menarik kesimpulan sendiri yang tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya.

3. Cross Check Situs Lain Untuk Pembanding

Jangan cepat percaya dengan satu berita. Kita harus cross check terlebih dahulu dengan situs lain yang membawakan berita yang sama. Apakah benar berita itu terjadi?

4. Jangan Menarik Kesimpulan Sendiri

Jangan mudah menyimpulkan suatu berita sebelum mendapatkan informasi yang terpercaya. Kita harus mencari berita yang murni bukan hasil dari pengembangan suatu berita yang lain. Agar kita tahu informasi yang sebenar-benarnya.


Tips menghindari Hate Speech:

1. Jangan Mengumbar Emosi di Media Sosial

Kita harus mengontrol emosi kita saat kita menghadapi semua orang yang ada pada dunia maya. Ingat dunia maya bukanlah dunia nyata. Jadi, jangan sampai kita terpancing emosi di media sosial.

2. Jangan Mudah Men-Share Tulisan yang Menyebabkan Kebencian

Meskipun kita setuju pada satu tulisan dan banyak orang yang tidak setuju pada tulisan tersebut. Lebih baik jangan share tulisan tersebut. Agar tidak terjadi adu komentar buruk pada media sosial tersebut.

3. Jangan Bercanda Dengan Kata-Kata Kasar atau Jorok

Bercanda itu boleh-boleh saja asalkan tidak menyakiti perasaan orang lain. Dan tidak menggunakan kata-kata kasar, menyinggung, ataupun jorok/kotor. Lebih baik bercanda sewajarnya saja.


Cara Menghindari Pornografi

Jangan Tergiur Dengan Thumbnails Youtube Yang Mengumbar Pornografi
Biasanya thumbnails youtube itu berisi video-video yang gak sewajarnya kita lihat seperti pornografi. Meskipun kita gak searching video seperti itu, tapi video itu pasti akan muncul di bagian depan youtube kita atau beranda youtube kita. Jadi itulah fungsinya Sensor Mandiri yang ditekankan oleh LSF untuk menjaga kita dari perbuatan yang tidak baik saat kita menggunakan sosmed (sosial media)

LSF hanya bisa menekanan budaya sensor mandiri lewat media-media online ataupun komunikasi. Tapi, yang terpenting adalah peran orangtua sebagai peran utama yang mendapampingi putra-putrinya saat melihat acara-acara ataupun tayangan-tayangan yang dilihat oleh anaknya. Disitulah diuji kemampuan orangtua saat memberitahu yang benar dan yang salah. Orangtua juga harus menekankan apa saja yang tidak boleh ditonton dan apa saja yang seharusnya ditonton oleh anaknya sesuai dengan usia anaknya. Anak-anak seharusnya selalu didampingi orangtua saat menonton acara televisi ataupun tayangan youtube agar orangtua juga bisa mengontrol putra-putrinya. Dan orangtua juga harus memberi batasan waktu untuk melihat televisi ataupun bermain dengan gadget agar mereka juga tidak melupakan belajarnya. Jadi kesimpulannya adalah orangtualah peran utama yang harus mengontrol putra ptrinya dan harus menekankan budaya sensor mandiri kepada anaknya agar rencana LSF bisa tercapai dengan adanya peran orangtiua yang membantu mengawasi putra-putrinya.


BUDAYAKAN SENSOR MANDIRI SEJAK DINI
AYOSENSORMANDIRI













CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top